Jakarta - Pendidikan adalah salah satu aspek yang paling penting bagi orang tua untuk anak. Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan untuk buah hati tercinta dengan cara menempatkan anak di sekolah yang baik.
Namun, salah satu kelemahan dari sistem pendidikan selama ini adalah anak kurang dilatih dalam hal critical thinking (berpikir kritis). Padahal salah satu yang perlu dikuasai oleh generasi mendatang dalam menghadapi era industri 4.0 adalah critical thinking.
Demi menjawab kebutuhan orang tua mengenai pendidikan tambahan di luar sekolah serta mengajarkan anak mengenai latihan critical thinking, Eye Level Indonesia hadir sebagai lembaga pendidikan non-formal yang memiliki keunggulan dengan adanya materi pembelajaran Critical Thinking Math yang membantu anak berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah melalui latihan soal matematika.
Critical Thinking ini juga akan berguna bagi masa depan anak untuk memecahkan masalah dalam setiap persoalan.
Baca juga:
Mau Buka Waralaba Pendidikan dari Korea? Ini Biaya Lisensinya
"Eye Level berasal dari Korea Selatan dengan fokus materi pembelajaran Matematika dan Bahasa Inggris untuk anak usia 3 hingga 15 tahun. Eye Level menyesuaikan kemampuan si anak dengan level yang berbeda-beda dan memiliki tujuan agar anak tersebut memiliki pondasi dalam belajar sehingga ia akan menjadi seorang anak yang memiliki critical thinking, problem solving, dan lifelong learning," ujar Aditiawarman, Marketing Executive Eye Level Indonesia, dalam keterangan tertulis, Jumat (13/3/2020).
Eye Level memiliki dua fokus dalam materi pembelajaran Matematika, yaitu Basic Thinking Math (Bilangan, Aritmatika, Pengukuran, Persamaan). Basic Thinking Math juga mengutamakan membantu anak memahami matematika secara umum seperti layaknya pelajaran Matematika di sekolah.
Lalu Critical Thinking Math (Pola Hubungan, Geometri, Pengukuran, Pemecahan Soal, Penalaran) membantu penalaran pada otak kiri anak. Eye Level tidak hanya berfokus untuk meningkatkan kemampuan anak dalam Matematika dan Bahasa Inggris, namun Eye Level juga mengajak masyarakat untuk membantu mencerdaskan masa depan Indonesia.
Oleh karena itu, Eye Level memberikan peluang bisnis waralaba dengan biaya lisensi mulai Rp 5 juta saja. Tidak cuma itu, bisnis waralaba Eye Level pun hanya perlu membayar lisensi satu kali seumur hidup.
"Setelah menjadi mitra Eye Level, owner tidak kami lepas begitu saja menjalankan bisnis seperti waralaba pada umumnya. Namun kami memberikan support berupa training untuk owner dan para guru yang mengajar, kemudian dana marketing tahunan untuk center tersebut, kegiatan marketing dari pusat, Booklet import gratis sesuai jumlah murid, serta center consultant yang akan membantu setiap Eye Level Learning Center yang sedang berjalan," lanjut Aditiawarman.
Baca juga:
Era Industri 4.0, Ini Pentingnya Berpikir Kritis Mulai Usia Dini
"Calon mitra Eye Level tidak hanya untuk dari kalangan pebisnis saja, namun juga sangat terbuka bagi para praktisi pendidikan bahkan ibu rumah tangga yang ingin memiliki bisnis namun tidak harus beranjak dari rumah," pungkas Aditiawarman.
Eye Level Indonesia juga akan mengikuti Info Franchise & Business Concept (IFBC) Expo 2020 pada tanggal 13-15 Maret 2020 di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Saat ini Eye Level Indonesia memiliki lebih dari 120 learning center yang tersebar hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Dengan tujuan mencerdaskan anak bangsa, Eye Level Indonesia berharap di akhir tahun 2020 akan memiliki lebih dari 200 learning center.